7 Hal yang Sering Terjadi pada Bayi Lahir Prematur

·

·

Kondisi Umum yang Dapat Dialami Bayi Prematur

Bayi yang lahir lebih awal dari tanggal perkiraan kelahiran, atau disebut sebagai bayi prematur, memiliki kebutuhan khusus yang perlu diperhatikan. Proses tumbuh kembangnya mungkin belum sepenuhnya siap untuk dilahirkan, sehingga beberapa kondisi umum bisa terjadi. Berikut adalah beberapa hal yang sering dialami oleh bayi prematur.

1. Memiliki Lebih Banyak Vernix



Vernix adalah selaput putih yang menutupi tubuh bayi baru lahir. Selaput ini berfungsi sebagai pelindung alami yang melindungi kulit bayi selama masa kehamilan. Pada bayi prematur, vernix biasanya lebih banyak dibandingkan dengan bayi yang lahir cukup bulan. Meskipun terlihat mengganggu, vernix tidak memengaruhi kesehatan bayi dan akan segera dibersihkan setelah lahir.

2. Paru-Paru Belum Siap



Salah satu masalah utama pada bayi prematur adalah paru-paru yang belum berkembang sempurna. Proses pematangan paru-paru terjadi secara bertahap, terutama di bulan-bulan akhir kehamilan. Akibatnya, bayi prematur cenderung mengalami kesulitan dalam bernapas. Beberapa bayi mungkin bisa beradaptasi sendiri, sementara yang lain memerlukan bantuan medis seperti oksigen atau perawatan intensif.

3. Rambut Halus yang Lebih Banyak



Bayi prematur seringkali memiliki rambut halus yang disebut lanugo. Rambut ini berfungsi sebagai pelindung selama masa kehamilan. Seiring waktu, rambut halus ini akan mulai menghilang, dan kulit bayi akan terlihat lebih normal. Meski terlihat aneh, kondisi ini adalah bagian alami dari proses pertumbuhan bayi.

4. Sistem Imun yang Masih Lemah



Sistem imun bayi prematur belum sepenuhnya berkembang, sehingga mereka lebih rentan terhadap infeksi. Oleh karena itu, perlakuan yang lembut dan hati-hati sangat penting. Nutrisi yang optimal juga menjadi faktor penentu dalam membantu bayi memperkuat sistem imunnya.

5. Suhu Tubuh yang Tidak Stabil



Bayi prematur seringkali membutuhkan perawatan di dalam inkubator karena sulit mengatur suhu tubuh. Berbeda dengan bayi cukup bulan yang bisa mengatur suhu tubuh melalui sentuhan orang tua, bayi prematur membutuhkan bantuan mesin untuk menjaga suhu tetap hangat dan mencegah infeksi.

6. Lebih Sering Menutup Mata



Proses adaptasi bayi prematur dengan lingkungan luar kandungan membutuhkan waktu lebih lama. Salah satunya adalah kemampuan untuk membuka mata. Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan mencapai 30 minggu biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk belajar membuka mata. Orang tua perlu bersabar dan memberikan lingkungan yang nyaman.

7. Sensitif Terhadap Suara Bising



Selama berada dalam kandungan, bayi terbiasa dengan suasana yang tenang. Ketika lahir secara prematur, telinganya masih sensitif terhadap suara bising. Lingkungan yang terlalu ramai dapat mengganggu kenyamanannya. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang tenang agar bayi dapat beradaptasi lebih baik.

Dengan pemahaman tentang kondisi-kondisi ini, orang tua dapat lebih siap dalam merawat bayi prematur. Perawatan yang tepat dan dukungan medis yang baik akan membantu bayi tumbuh sehat dan kuat.


Leave a Reply

ASKAI NEWS | Kupon kode diskon: OKTOBERUN Selama bulan Oktober.


 

Translate »