Sejarah Perkembangan Keju di Tiga Negara Terkenal
Keju bukan hanya sekadar produk olahan susu, melainkan cerminan sejarah panjang peradaban, praktik agrikultur dan warisan budaya sebuah bangsa. Meskipun penemuan keju dimulai sejak zaman kuno di Asia Tengah atau Timur Tengah, beberapa negara di Eropa telah menjadi arsitek utama yang membentuk keju modern melalui inovasi dan tradisi. Berikut adalah sejarah singkat tiga negara yang secara penting telah mencatatkan jejak dalam dunia keju.
1. Italia
Sejarah keju Italia terjalin erat dengan Kekaisaran Romawi. Bangsa Romawi tidak hanya menikmati berbagai jenis keju dari provinsi-provinsi yang dikuasainya, tetapi juga menjadikan keju sebagai bekal penting bagi legiun mereka, sehingga menjamin keju tersebar luas di seluruh Eropa. Pecorino Romano merupakan keju tertua di wilayah ini. Keju ini yang secara tradisional dibuat dari susu domba (pecora), memiliki sejarah yang dapat ditelusuri hingga masa legenda berdirinya Roma.
Kehadirannya dalam diet harian tentara Romawi membuktikan peranannya sebagai sumber nutrisi yang esensial dan tahan lama. Pada abad ke-13 dan ke-14, khususnya di wilayah Lembah Po para biarawan memainkan peran penting dalam mengembangkan keju keras yang mampu bertahan lama, seperti Grana Padano dan Parmigiano Reggiano. Keju-keju ini dibuat dalam roda besar untuk mengawetkan kelebihan susu, menciptakan komoditas berharga yang bahkan hingga kini dapat digunakan sebagai jaminan di bank Italia.
Terciptanya juga keju Mozzarella yang menjadi paling ikonik dari keju lainnya. Keju ikonik ini yang awalnya dibuat dari susu kerbau, diyakini muncul dari ketidaksengajaan ketika dadih susu kerbau jatuh ke dalam air mendidih di wilayah Napoli.
2. Prancis
Prancis menerima tradisi pembuatan keju yang dibawa oleh bangsa Romawi, tetapi kemudian mengembangkannya menjadi sebuah seni yang sangat terikat pada geografi dan iklim lokal yang mereka sebut Terroir (rasa tempat). Keragaman iklim dan geologi di Prancis menghasilkan lebih dari 400 jenis keju yang berbeda, masing-masing dengan karakteristik yang unik.
Sama seperti Italia, biara-biara di Prancis berperan dalam mempertahankan dan mengembangkan resep keju selama Abad Pertengahan. Contoh terbaik adalah Roquefort, keju biru yang secara tradisional dimatangkan di gua-gua alami di selatan Prancis, memanfaatkan jamur unik yang hanya tumbuh di sana. Kecintaan dan penghormatan Prancis terhadap keju diinstitusikan melalui sistem Appellation d\’Origine Contrôlée (AOC) yang menjamin bahwa keju tertentu, seperti Roquefort, Camembert, atau Brie hanya dapat diproduksi di wilayah spesifik dengan mengikuti metode tradisional yang ketat.
Sistem ini memastikan kualitas dan melindungi warisan kultural keju. Bagi masyarakat Prancis, keju adalah bagian integral dari makanan sehari-hari yang disajikan sebagai hidangan terpisah setelah makanan utama, sebagai bentuk penghormatan terhadap keahlian pembuat keju dan cita rasa dari Terroir.
3. Belanda
Belanda dengan padang rumputnya yang luas dan cocok untuk peternakan sapi perah, telah memproduksi keju sejak tahun 1600 sebelum Masehi. Keunggulan geografis ini ditambah dengan kebutuhan akan komoditas perdagangan yang tahan lama, menjadikan Belanda sebagai salah satu eksportir keju terbesar di dunia.
Sejak abad pertengahan, keju Belanda terutama Gouda dan Edam, dirancang agar mudah diangkut dan tahan lama dalam perjalanan laut yang panjang. Bentuk bulat Gouda dan keju Edam yang dilindungi lapisan lilin merah atau kuning mencerminkan kebutuhan komersial ini. Kota-kota seperti Alkmaar menjadi pusat perdagangan keju yang ramai, di mana keju ditimbang dan dijual di pasar keju tradisional.
Pasar-pasar ini tidak hanya menjadi pusat ekonomi tetapi juga simbol tradisi yang dijaga ketat oleh serikat pekerja pengangkut keju. Untuk mempertahankan reputasinya sebagai eksportir keju terkemuka, Belanda pada abad ke-20 mulai menerapkan standar ketat terkait persentase lemak dan kualitas untuk memastikan konsistensi rasa dan tekstur keju mereka yang sangat dihargai di pasar global.
Kesimpulan
Sejarah negara-negara penghasil keju menunjukkan bahwa keju adalah perpaduan antara kebutuhan, budaya, dan inovasi. Dari tradisi militer Romawi dan keahlian biara Prancis hingga efisiensi perdagangan Belanda dan produksi massal Amerika Serikat, setiap negara menyumbangkan babak penting dalam evolusi keju. Keju bukan hanya sekadar produk susu, melainkan cerminan kekayaan sejarah dan terroir dari tanah tempat keju dilahirkan dan disempurnakan.


Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.