Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Cikawung, Indramayu
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi diluncurkan di Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, pada Senin 29 September 2025 pagi. Acara ini diselenggarakan oleh Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi bersama Yayasan Duta Gizi Bangsa, dengan tujuan untuk mengatasi masalah stunting dan kekurangan gizi di kalangan pelajar.
Acara berlangsung di halaman SMPN 4 Terisi dan dihadiri oleh tokoh masyarakat, aparat keamanan, serta perwakilan siswa. Peluncuran MBG ini menjadi langkah konkret pemerintah daerah dalam mendukung program Badan Gizi Nasional (BGN).
Hadirnya Tokoh dan Narasumber Utama
Hj. Opy, pemilik Yayasan Duta Gizi Bangsa, menjadi narasumber utama dalam sambutan pembuka. Ia menekankan pentingnya program ini dalam konteks nasional. \”MBG bukan sekadar makan siang gratis, tapi investasi jangka panjang untuk generasi emas Indonesia. Di Desa Cikawung, kami lihat banyak anak yang potensinya terhambat karena gizi buruk, dan hari ini adalah awal dari perubahan itu,\” ujarnya dengan penuh semangat di depan hadirin.
Ifik Hambali, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Cikawung, juga turut menyampaikan apresiasinya atas inisiatif ini. Ia menyebutnya sebagai bentuk kolaborasi yang langka antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. \”Desa kami siap mendukung penuh. Ini bukan hanya soal makanan, tapi juga pendidikan gizi untuk keluarga,\” katanya.
Keamanan dan Partisipasi TNI
Keamanan acara dijaga ketat oleh aparat gabungan, termasuk Bripka Raita dari Polsek Terisi sebagai Babinkamtibmas Desa Cikawung. Raita memastikan situasi kondusif sejak awal acara. \”Kami bangga bisa ikut serta. Program seperti ini memperkuat harmoni sosial di desa, dan polisi siap melindungi setiap langkahnya,\” ungkapnya singkat.
Serda Wawan Gunawan, Babinsa Koramil 1613/Terisi, turut hadir atas undangan resmi. Sebagai perwakilan TNI, Wawan menyoroti peran militer dalam pembangunan desa. \”TNI selalu siap mendukung program kesejahteraan rakyat. MBG ini selaras dengan konsep kemanunggalan TNI-Rakyat, di mana gizi anak adalah fondasi bangsa kuat,\” tegasnya.
Operasional Dapur dan Target
Aghna, Wakil Ketua Satgas MBG, memberikan penjelasan teknis tentang operasional dapur. Ia menjelaskan bahwa dapur MBG di SMPN 4 Terisi akan menyediakan menu bergizi seimbang, seperti nasi dengan lauk protein nabati, sayur, dan buah segar, untuk sekitar 50 siswa awalnya. \”Kami targetkan 100 porsi per hari dalam bulan pertama, dengan pengawasan nutrisi dari ahli gizi,\” ungkap Aghna.
Kepala Sekolah SMPN 4 Terisi, Yon Suryono S.Pd, menyambut peluncuran dengan antusias. \”Sekolah kami sudah lama menanti inisiatif ini. Dengan MBG, konsentrasi belajar siswa akan meningkat, dan angka absen karena sakit bisa berkurang drastis,\” katanya, sambil menunjukkan fasilitas dapur yang baru direnovasi.
Kolaborasi Lintas Sektor
Dadang Sudrajat, yang mewakili Kuwu (Kepala Desa) Cikawung, menyampaikan apresiasi atas dukungan lintas sektor. \”Pemerintah desa berkomitmen alokasikan anggaran tambahan untuk logistik. Ini adalah bukti bahwa Cikawung peduli masa depan anak-anaknya,\” ujar Sudrajat.
Imam, perwakilan dari Kampus Terisi, menambahkan dimensi akademik dalam acara. Sebagai dosen gizi, ia berjanji kampus akan terlibat dalam pelatihan bagi relawan dapur. \”Kolaborasi ini membuka peluang riset lapangan. Kami akan pantau dampak MBG terhadap perkembangan fisik siswa,\” jelasnya.
Ritual dan Doa Bersama
Puncak acara adalah ritual gunting pita yang dilakukan secara simbolis oleh Hj. Opy bersama Kepsek Yon Suryono dan perwakilan siswa. Momen ini disambut tepuk tangan meriah dari sekitar 50 siswa SMPN 4 Terisi yang hadir, banyak di antaranya mengenakan seragam lengkap dan tampak antusias.
Sebelum penutup, doa bersama dipimpin oleh tokoh agama setempat, memohon keselamatan dan keberkahan program. Doa ini menjadi penanda bahwa MBG tidak hanya program sekuler, tapi juga didukung nilai spiritual masyarakat desa.
Latar Belakang dan Harapan Masa Depan
Latar belakang peluncuran MBG di Cikawung tak lepas dari data nasional yang mengkhawatirkan. Menurut BGN, stunting masih menjangkiti 21 persen anak Indonesia, dengan daerah pedesaan seperti Indramayu menjadi sorotan. Program ini diharapkan menjadi model bagi desa-desa lain di Jawa Barat.
Manfaat MBG melampaui dinding sekolah. Warga desa diharapkan teredukasi melalui sosialisasi rutin, termasuk workshop memasak bergizi yang direncanakan bulanan. \”Kami ingin gizi sehat jadi budaya desa, bukan sekadar bantuan sementara,\” tambah Aghna.
Secara keseluruhan, kegiatan berjalan aman dan lancar tanpa insiden, berkat koordinasi apik antarpeserta. Dokumentasi foto dan video yang terlampir menjadi bukti keberhasilan, siap dibagikan untuk promosi lebih luas.
Dengan peluncuran ini, Desa Cikawung berharap menjadi pionir dalam pemberantasan gizi buruk di tingkat kecamatan. Pemerintah pusat melalui BGN pun menyatakan dukungan penuh, menjanjikan bantuan lanjutan untuk ekspansi program.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.