Usai Makan Dua Suap Spaghetti, 18 Siswa SDN 016 Sagulung Dirawat di Rumah Sakit

·

·

Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis di Sekolah Dasar Negeri 016 Sagulung

Kembali terjadi kasus keracunan akibat Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kepulauan Riau, khususnya di Kota Batam. Sebelumnya, dalam menu MBG ditemukan benda asing seperti kaca dan kecoak. Kini, kasus serupa muncul lagi, kali ini menimpa 18 pelajar SDN 016 Sagulung. Mereka mengalami mual dan muntah setelah mengonsumsi dua suap spageti.

Peristiwa tersebut terjadi pada hari Jumat, 28 September 2025. Setelah makan, para siswa langsung merasakan mual dan segera muntah. Dalam kejadian ini, pihak sekolah segera mengambil tindakan dengan membawa para pelajar ke Rumah Sakit Elisabeth Sei Lekop Batam.

Menurut informasi yang diperoleh, menu MBG pada hari itu terdiri dari mie spageti, ayam goreng crispy, salak, dan yaqult. Namun, spageti yang disajikan diduga sudah basi. Hal ini menjadi penyebab utama munculnya gejala mual dan muntah pada para siswa.

Pada saat kejadian, kelas 3 dan 4 SDN 016 Sagulung sedang masuk siang. Sementara itu, kelas pagi tidak mengalami gangguan. Menurut laporan, mayoritas siswa mengalami mual saat sedang makan, bukan setelah selesai makan. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi makanan yang disajikan sangat memengaruhi kesehatan para siswa.

Seorang siswa juga dilarikan ke puskesmas terdekat karena rasa mual yang dirasakan saat pulang sekolah. Meski demikian, sebagian besar siswa yang terkena dampak kasus ini telah pulih dan mulai kembali bersekolah.

Penyebab dan Tindakan yang Diambil

Dari laporan awal, dugaan kuat menyebutkan bahwa makanan yang disajikan dalam program MBG tidak layak konsumsi. Spageti yang disajikan diduga sudah basi, sehingga meningkatkan risiko keracunan. Selain itu, ada kemungkinan proses penyajian dan pengawasan makanan yang kurang optimal.

Sekolah dan pihak terkait segera melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti dari kejadian ini. Selain itu, mereka juga akan mengevaluasi sistem distribusi makanan agar tidak terulang kembali.

Beberapa langkah yang mungkin dilakukan antara lain:

  • Peningkatan pengawasan terhadap kualitas makanan yang disajikan dalam program MBG.
  • Pelatihan bagi tenaga pengelola makanan untuk memastikan kebersihan dan keselamatan makanan.
  • Koordinasi dengan pihak penyedia makanan agar lebih transparan dalam menjalankan program MBG.

Komentar dan Harapan

Kejadian ini menunjukkan pentingnya perhatian terhadap kualitas makanan yang diberikan kepada anak-anak. Program MBG seharusnya menjadi solusi untuk memberikan nutrisi yang cukup bagi siswa, bukan justru menimbulkan risiko kesehatan.

Masyarakat dan orang tua siswa berharap agar pihak sekolah dan dinas pendidikan lebih teliti dalam memantau program MBG. Selain itu, mereka juga menuntut transparansi dalam pengelolaan anggaran dan penyediaan makanan agar tidak terjadi penyalahgunaan atau ketidakdisiplinan.

Dengan adanya evaluasi dan perbaikan, diharapkan kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.


Leave a Reply

ASKAI NEWS | Kupon kode diskon: NOVEMBERAIN Selama bulan November.

Nonton Streaming Anime (Askai Anime) di AINIME.ID


 

Translate »